BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Menghadapi
era kesejagatan (globalisasi) dan tantangan dunia pekerjaan yang semakin
kompetitif, mengarahkan murid sedini mungkin mengenal karir, merupakan upaya
strategis dalam mempersiapkan generasi yang tangguh.Alasan mengapa bimbingan karir di SD
perlu dilaksanakan, diulas dalam makalah ini karena ada pihak-pihak yang masih
meragukan bahwa bimbingn karir terlalu dini untuk diberikan di SD. Tujuan
bimbingan karir di SD lebih difokuskan untuk memberikan kesadaran karir kepada
para murid.
Tahapan
dan karakteristik perkembangan karir bagi murid SD memberikan wawasn kepada
kita sebagai calon guru, bahwa dalam tahapan perkembangan anak ada titik rawan
yang dapat diintervensi secara efektif. Teknik bimbingan karir di SD dapat divariasikan
dari yang terpadu, penyampaian paket bimbingan karir, melalui observasi,
melalui media bacaan dan elektronik, serta mengundang nara sumber yang relevan
dengan tingkat perkembangan anak.
B.
Rumusan
Masalah
1. Pengertian
Bimbingan Karir
2. Pentingnya
Bimbingan Karir
3. Tujuan
Bimbingan Karir di SD
4. Tahapan
dan Karakteristik Perkembangan Karir Murid SD
5. Teknik
Bimbingan Karir bagi Murid SD
6. Materi
Bimbingan Karir di SD
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian
Bimbingan Karir
2. Mengetahui
Pentingnya Bimbingan Karir
3. Mengetahui
Tujuan Bimbingan Karir di SD
4. Mengetahui
Tahapan dan Karakteristik Perkembangan Karir Murid SD
5. Mengetahui
Teknik Bimbingan Karir bagi Murid SD
6. Mengetahui
Materi Bimbingan Karir di SD
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Bimbingan Karir
Istilah karir mungkin sering dikaitkan
dengan pekerjaan atau jabatan. Untuk itu ada baiknya dikenali beberapa istilah
khusus yang berkaitan dengan bimbingan karir, yakni :
a.
Karir : keseluruhan pekerjaan yang
dialami seseorang dalam keseluruhan hidupnya. Secara lebih terbatas karir
diartikan sebagai pengalaman kerja di dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.
b.
Jabatan (Occupation; Vocational) : suatu
pekerjaan khusus atau kegiatan kerja tertentu.
c.
Perkembangan karir : keseluruhan
perkembangan individu yang menekankan kepada proses persiapan, memasuki dan
kemajuan dalam dunia pekerjaan.
d.
Pendidikan karir : kegiatan yang
direncanakan untuk memberikan pengalaman pendidikan kepada individu yang akan
memberikan kemudahan perkembangan karir.
Mengapa kita menamakan bimbingan karir,
bukan bimbingan jabatan ? Ada tiga alas an yang dikemukakan, yaitu :
a. Istilah
karir cenderung lebih populer dewasa ini daripada istilah jabatan
b. Istilah
karir lebih inklusif daripada istilah jabatan, dimana istilah jabatan sering
merujuk kepada konotasi khusus atau pekerjaan tertentu
c. Istilah
bimbingan diartikan secara luas, sehingga di dalamnya akan menyangkut pula
masalah proses pengambilan keputusan dan penyesuaian karir
Istilah bimbingan karir tidak hanya
merujuk kepada program orientasi pekerjaaan tetapi juga menyangkut :
a.
Keterlibatan antara konselor dengan
klien
b.
Keterlibatan partisipasi aktif klien
dalam mengambil keputusan karir dan tidak bersifat pasif-reseptif terhadap
informasi
c.
Proses penyesuaian pribadi bahkan lebih
jauh merupakan proses psikoterapi
Terdapat
dua kecenderungan umum dalam mengartikan bimbingan karir, yaitu :
1.
Menekankan keterlibatan variabel emosi
dan kepribadian dalam pemilihan karir.
Mengartikan bimbingan karir sebagai bantuan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan untuk memasuki dan mengembangkan suatu jabatan
Mengartikan bimbingan karir sebagai bantuan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan untuk memasuki dan mengembangkan suatu jabatan
2.
Menekankan kepada proses pengambilan
keputusan dalam konteks perkembangan.
Mengartikan bimbingan karir sebagai proses membantu seseorang untuk mengembangkan dan menerima gambaran diri secara terintegrasi dan adekuat dan peranan lainnya dalam dunia kerja, menguji konsep tersebut terhadap kenyataan, mengkonversikan ke dalam kenyataan dengan memberikan kepuasan kepada diri sendiri dan manfaat bagi masyarakat.
Mengartikan bimbingan karir sebagai proses membantu seseorang untuk mengembangkan dan menerima gambaran diri secara terintegrasi dan adekuat dan peranan lainnya dalam dunia kerja, menguji konsep tersebut terhadap kenyataan, mengkonversikan ke dalam kenyataan dengan memberikan kepuasan kepada diri sendiri dan manfaat bagi masyarakat.
Secara umum bimbingan karir diartikan
sebagai upaya bantuan kepada individu untuk menstimulasi (mendorong) dan
memberikan kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya.Bantuan tersebut
mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian pekerjaan
(karir).
Di dalam setting sekolah, bimbingan
karir dipandang sebagai proses perkembangan yang berkelanjutan dalam upaya
membantu individu mempersiapkan karir melalui intervensi kurikuler yang
berkaitan dengan ; perencanaan karir, pengambilan keputusan, pengembangan
keterampilan mengatasi masalah, informasi karir dan pemahaman diri.
Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga layanan bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam bimbingan belajar, pribadi, maupun sosial akan mendukung perkembangan karir peserta didik.
Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga layanan bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam bimbingan belajar, pribadi, maupun sosial akan mendukung perkembangan karir peserta didik.
Menurut Miller (1989, dalam Muro &
Kotman, 1995) peranan konselor dalam bimbingan karir adalah membantu murid agar
memiliki kesadaran diri, meningkatkan keterampilan diri seperti dalam
kerjasama, dan memberikan informasi tentang dunia kerja.
B.
Pentingnya
Bimbingan Karir
Bimbingan
karir dipelajari secara khusus didasarkan kepada anggapan bahwa :
a.
Kebutuhan bimbingan karir jauh lebih
besar daripada kebutuhan psikoterapi. Bimbingan karir menggarap dunia dalam dan
luar individu secara khusus lebih berorientasi kepada dunia dalam individu.
b.
Bimbingan karir dapat bersifat
terapeutik atau berfungsi sebagai penyembuhan. Penyesuaian karir berhubungan
erat dengan penyesuaian pribadi, bahkan penyesuaian karir secara langsung
berhubungan dengan penyesuaian pribadi. Super mengemukakan bahwa dengan
membantu membebaskan ketegangan, mengklarifikasi perasaan, memberikan wawasan,
membantu memperoleh sukses, dan mengembangkan perasaan kompeten dalam suatu
wilayah penyesuaian jabatan, memungkinkan individu menguasai aspek kehidupan
lain secara tepat. Dengan demikian penyesuaian diri secara keseluruhan.
c.
Psikoterapi yang berorientasi kepada
perubahan struktur kepribadian harus diikuti oleh bimbingan karir. Perubahan
kepribadian yang diperoleh melalui proses psikoterapi juga dikaitkan dengan
pemilihan karir diperlukan orientasi kembali ke arah baru dalam pengembangan
karirnya. Ini berarti bahwa seseorang konselor harus menguasai dalam bimbingan
karir.
C. Tujuan Bimbingan Karir di SD
Secara lebih operasional, tujuan layanan
bimbingan karir di SD adalah membantu murid agar dapat :
a.
Mengenal macam-macam dan ciri-ciri dari
berbagai jenis pekerjaan yang ada
b.
Merencanakan masa depan
c.
Membantu arah pekerjaan
d.
Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan
minat dengan jenis pekerjaan
e.
Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud,
1994)
Bailey dan Nihien (1989), menyarankan
program pengembangan kesadaran karir di tingkat sekolah dasar, khususnya di
kelas-kelas tinggi, hendaknya dikembangkan secara terpadu dan mencakup hal-hal
berikut ini ;
1.
Informasi yang difokuskan kepada
tanggung jawab dan struktur pekerjaan
2.
Penyediaan waktu dan kesempatan bagi
peserta didik untuk berbagi pengetahuan tentang dunia kerja dan pengalaman yang
diperolehnya dari orang-orang sekitar tentang berbagai pekerjaan
3.
Kesempatan bagi peserta didik untuk
berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja di sekitarnya. Interaksi ini akan
menjembatani murid SD dengan dunia kerja
4.
Kesempatan bagi peserta didik untuk
mengetahui bagaimana orang merasakan pekerjaan atau profesi yang dipilihnya
5.
Kesempatan bagi peserta didik untuk
mengenali peran faktor jenis (gender) dalam pekerjaan
D.
Tahapan
dan Karakteristik Perkembangan Karir Murid SD
Perkembangan
karir merupakan bagian dari perkembangan manusia, karena:
a.
Perkembangan terjadi sepanjang hidup
manusia.
Hal ini dapat
digambarkan dalam batas-batas kematangan yang merujuk kepada tahap perkembangan
yang dicapai.Perkembangan karir seseorang berkaitan erat dengan tahap
perkembangannya.
b.
Perkembangan individu dipengaruhi oleh
faktor pembawaan dan lingkungan.
Ini berarti bahwa faktor psikologis, sosiologis, pendidikan, ekonomis dan fisik berpengaruh terhadap perkembangan individu. Strategi intervensi bimbingan karir akan memadai apabila memperhatikan faktor-faktor tersebut.
Ini berarti bahwa faktor psikologis, sosiologis, pendidikan, ekonomis dan fisik berpengaruh terhadap perkembangan individu. Strategi intervensi bimbingan karir akan memadai apabila memperhatikan faktor-faktor tersebut.
c.
Perkembangan adalah proses yang kontinu.
Perkembangan individu
dapat dibantu melalui intervensi seawal mungkin dan berlangsung sepanjang
hidup. Ini berarti bahwa program yang hanya berpusat pada tahap perkembangan
tertentu akan mengurangi efektivitas perkembangan. Bimbingan karir merupakan
salah satu bentuk intervensi yang biasa dilakukan dalam proses perkembangan
individu.
d.
Sekalipun perkembangan itu kontinu, ada
aspek-aspek yang dominan dalam berbagai periode perkembangan. Program
pengembangan karir harus memperhatikan aspek-aspek dominan pada tahap
perkembangan tertentu.
e.
Perkembangan individu mencakup
diferensiasi dan integrasi konsep diri dan persepsi tentang dunianya. Strategi
intervensi harus dirancang untuk membantu individu pada saat berada dalam
kematangan yang normal daripada intervensi yang bersifat remedial. Bimbingan
karir sebagai salah satu bentuk intervensi perkembangan individu dapat
berfungsi preventif maupun kuratif.
f.
Perkembangan individual, sehingga adanya
keragaman individual.
Program
intervensi termasuk bimbingan karir harus memperhatikan keragaman individual tersebut.
Di atas telah dikemukakan bahwa
perkembangan individu merupakan proses yang kontinu, dan bahwa intervensi dalam
bentuk bimbingan karir akan efektif apabila memperhatikan tahap dan aspek yang
dominan dalam perkembangan individu. Aspek dominan itu merupakan elamen yang
perlu dikembangkan pada saat yang tepat dalam keseluruhan proses perkembangan
individu. Keberhasilan menggambarkan elemen tertentu akan berpengaruh terhadap
perkembangan elemen berikutnya.
Apabila kita identifikasikan aspek-aspek
tersebut dalam suatu kontinu perkembangan karir, dapat digambarkan dalam bagan
berikut :
Elemen
yang dikembangkan
a.
Kesadaran diri Identitas Diri
b.
Kesadaran pendidikan Identitas
Pendidikan
c.
Kesadaran karir Identitas Karir
d.
Kesadaran ekonomis Pendidikan ekonomis
e.
Pengambilan keputusan Keputusan Karir
f.
Kompetensi dasar Keterampilan Kerja
g.
Sikap dan apresiasi Kepuasan pribadi dan
sosial
Apabila model di atas ditelaah akan
dapat dapat diidentifikasikan, elemen mana yang paling tepat dikembangkan pada
periode perkembangan tertentu. Pada dasarnya setiap elemen itu merupakan titik
kritis yang harus diperhatikan di dalam pelaksanaan bimbingan karir.
Elemen-elemen
perkembangan karir tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut ini:
a.
Kesadaran diri : yaitu sadar akan diri
sendiri, kebutuhan, kekuatan yang menuntun perkembangan dan pemahaman diri dan
identitas diri yang positif yang akan mempermudah keputusan karir yang efektif.
b.
Kesadaran pendidikan : murid mengenal
dan menyadari pentingnya perkembangan ketrampilan dasar dan penguasaan isi
pengetahuan sebagai alat pencapaian tujuan karir.
c.
Kesadaran karir : murid menyadari bahwa
perkembangan karir berkembang melalui pendidikan dan pengalaman kerja dan memahami
tentang adanya keragaman dalam dunia kerja.
d.
Kesadaran ekonomis : Memahami hubungan
secara ekonomis antara ekonomi, gaya hidup dan pekerjaan.
e.
Pengambilan keputusan : Menyadari bahwa
pengambilan keputusan melibatkan keputusan tindakan dalam hal mengidentifikasi
alternatif, memilih alternatif yang konsisten dengan tujuan dan implementasi
keputusan tersebut.
f.
Kompetensi awal : Mengembangkan
ketrampilan kognitif yang diperlukan untuk memasuki dunia karir.
g.
Apresiasi dan sikap : Internalisasi
karir yang memberikan kepuasan baik secara pribadi maupun sosial.
Pandangan lain dari ahli perkembangan
karir yang memberikan nama yang berbeda terhadap masa perkembangan pada usia
anak. Namun indikatornya relatif sama.Ginzberg, Axeired dan Herma (1951 dalam
Muro & Kotman, 1995) menyebutkan bahwa periode karir dari sejak lahir
hingga usia 14 tahun adalah periode fantasi (fantasi period) sedangakan Super
(1981, dalam Muro & Kotman, 1995) memberikan label perkembangan karir pada
usia 4 s.d 14 tahun sebagai periode tentatif. Namun demikinan kedua pandangan
ini merujuk kepada hal yang sama yaitu penggunaan fantasi dalam memainkan karir
orang dewasa.
E.
Teknik
Bimbingan Karir bagi Murid SD
Bimbingan
karir di sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik seperti:
a.
Terpadu dalam KBM.
b.
Paket Bimbingan Karir,
c.
Pengamatan,
d.
Bacaan dan Nara Sumber.
e.
Ceritera
a.
Terpadu dalam KBM
Teknik ini merupakan
teknik yang paling memungkinkan mengingat pelaksana bimbingan di SD adalah
guru.Dalam teknik ini, guru hendaknya meneliti materi kurikulum yang dapat
disisipi bimbingan karir.
Untuk
memberikan gambaran lebih nyata bagaimana isi bimbingan karir dapat dipadukan
dalam kegiatan belajar mengajar.
b.
Paket Bimbingan Karir
Badan
penelitian dan pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan ( Balitbang Dekdikbud)
telah mengembangkan empat buku paket bimbingan karir dan dikemas berupa modul
yang masing-masing paket terdiri dari satu sub topik pembahasan.
c.
Pengamatan
Para
siswa diajak jalan-jalan menuju suatu tempat, kemudian disepanjang jalan mereka
diminta mengadakan tentang jenis-jenis pekerjaan apa saja yang ditemukan.
d.
Bacaan
Teknik
bimbingan karir di SD dapat dilaksanakan dengan cara menyuruh murid untuk
membaca riwayat hidup orang-orang yang berhasil. Saat ini telah banyak buku
riwayat hidup tokoh seperti mantan presiden Soeharto dll. Selain dalam buku
riwayat hidup, informasi jabatan dapat diperkaya dengan membaca sumber-sumber
bacaan seperti surat kabar,majalah, media elektronik, dll.
e.
Nara Sumber
Wawasan
murid tentang dunia pekrjaan dapt pula diperoleh dengan mendatangkan nara
sumber ke sekolah untuk berdialog dengan anak-anak. Murid dapat pula ditugaskan
untuk mengadakan dialog denga orang tuanya masing-masing.
f.
Ceritera
Murid
usia SD sangat menyenangi ceritera. Olehkarena itu guru dapat saja melaksankan
bimbingan karir melalui ceritera.Akan sangat terkesan jika tokoh-tokoh dalam
ceritera divisualisasikan melalui boneka, atau media gambar.
F.
Materi Bimbingan Karir di SD
Isi bimbingan karir yang hendaknya
dikembangkan di SD menurut buku pedoman bimbingan dan penyuluhan di SD 1994
adalah sebagai berikut:
a.
Isi Bimbingan Karir untuk kelas rendah (
I, II dan III), mencakup :
1)
Mengenalkan perbedaan antar kawan sebaya
2)
Menggambarkan perkembangan diri siswa
3)
Menjelaskan bahwa bekerja itu penting
bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingungan
4)
Mengenalakan ketrampilan yang dimiliki
5)
Menjelaskan macam-macam pekerjaan yang
ada di lingkun gan sekolah
6)
Mengenalakan macam-macam pekerjaan yang
dilakukan orang dewasa.
7)
Mengenalakan kegiata-kegiatan yang
menarik.
8)
Mengenalakan mengapa orang memilih suatu
pekerjaan, dan pilihan itu masih dapat berubah.
9)
Menjelaskan bahwa kehidupan masa depan
dapat direncanakan dari sekarang
10) Mengenalkan
bahwa seseorang dapat memiliki banyak peran.
11) Menjelaskan
bahwa pekerjaan sesesorang ditentukan oleh minat dan kecapannya.
b.
Isi bimbingan untuk kelas tinggi ( kelas
IV,V,VI) :
1)
Menjelaskan manfaat mencontoh
orang-orang yang berhasil.
2)
Melatih siswa menggambarkan kehidupan di
masa yang akan datang.
3)
Membimbing diskusi mengenai pekerjaan
wanita dengan pria.
4)
Menjelaskan jenis-jenis ketrampilan yang
dikaitkan dengan pekerjaan tertentu.
5)
Melatih siswa membayangkan hal- hal yang
akan dilakukan kira-kira 25 tahun yang akan datang.
6)
Membimbing siswa tentang macam-macam
gaya hidup dan pengaruhnya.
7)
Menjelaskan pengaruh nilai yang dianut
dalam pengambilan keputusan.
8)
Membimbing siswa untuk memperkirakan
bahwa meneladani tokoh panutan dapat mempengaruhi karir.
9)
Melatih siswa merencanakan pekerjaan apa
yang cocok dengan dirinya pada masa dewasa nanti.
10) Membimbing
siswa berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orang terhadap kehidupan anak.
11) Melatih
murid melihat hubungan antara minat dan kemampuan.
12) Mengenalakan
bermacam-macam untuk menilai kemajuan prestasi.
13) Mengenalkan
macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar.
Sekedar bahan pambanding berikut ini
disajikan program bimbingan di SD Florida (1989) :
a.
Pengetahuan Diri ( Self-Knowladge)
1)
Memperoleh pengetahuan tentang
pentinganya konsep pengembangan karir.
2)
Mengembangkan ketrampilan untuk
berinteraksi dengan yang lain.
3)
Mengembangkan kesadaran pentingnya akan
pengembngan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir.
b.
Pengembang Pendidikan Jabatan :
1)
Mengembangkan kesdaran pentingnya
prestasi pendidikan untuk memperoleh peluang karir.
2)
Mengembangkan kesdaran hubungan kerja
untuk belajar.
3)
Mengembangkan kesadaran pentingnya
tanggung jawab dalam melakukan hubungan antar pribadi, memiliki kebiasaan
beerja dengan sebaik-baiknya dan peluang karir.
4)
Memperoleh ketrampilan dalam memhami dan
menggunakan informasi karir.
5)
Memperoleh kesadaran bagaimana hubungan
karir terhadap kebutuhan dan fungsi masyarakat.
c.
Perencanaan dan Eksplorasi karir.
1)
Mengembangkan kesadaran hubungan antar
peran kehidupan, gaya kehidupan dan karir.
2)
Mengembangkkan kesadaran perbedaan
pekerjaan dan perubahan peran jenis kelamin.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
3. Sunaryo Kartadinata, dkk. 1998.
Bimbingan di Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen Dikti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar