KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun untuk melengkapi
tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila yang membahas tentang “Pancasila sebagai
Sistem Etika Politik”. Terimakasih pula kami ucapkan kepada ibu dosen yang
telah memberikan kepercayaan kepada kelompok kami dalam menyelesaikan tugas
Pendidikan Pancasila yang mengakaji tentang “Peranan Pancasila Sebagai Etika
Politik Bangsa”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini pada akhirnya. Akhir kata, penulis berharap semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca umumnya. Amin.
Pontianak, 03 Oktober 2012
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam
filsafat pancasila terkandung didalamnya suatu pemikiran-pemikiran yang
bersifat kritis, mendasar, rasional, sistematis dan komprehensif (menyeluruh)
dan sistem pemikira ini merupakan suatu nilai, Oleh karena itu suatu pemikiran
filsafat tidak secara langsung menyajikan norma-norma yang merupakan pedoman
dalam suatu tindakan atau aspek prasis melainkan suatu nilai yan bersifat
mendasar.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan etika,
nilai dan penilaian, norma ?
2.
Apa yang dimaksud dengan etika
politik ?
3.
Apa yang dimaksud dengan pancasila
sebagai etika politik ?
4.
Apa saja yang termasuk kendala-kendala
etika politik pancasila ?
5.
Bagaimana pelaksanaan etika politik
pancasila ?
1.3 Tujuan
·
Untuk mengetahui apa saja hal-hal
yang harus diperhatikan dalam melaksanakan etika politik
·
Untuk mengetahui tata cara
berpolitik sesuai dengan amalan pancasila
·
Untuk mengetahui pengertian nilai,
norma dan moral dalam konteks pancasila sebagai etika politik.
·
Dapat mengerti hubungan antara
nilai, norma dan moral dalam konteks pancasila sebagai etika politik.
·
Dapat memahami nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila sebagai sumber etika politik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Etika
Etika merupakan salah satu ranting dalam cabang
aksiologi pada ilmu filsafat yang menelah predikat benar (right) dan salah (wrong) dalam
arti ‘susila’ (moral) dan taksusila(immoral).
Demikian, yang dimaksud dengan etika adalah :
1.
Paradigma atau metode kritis yang
dipakai untuk menganalisis suatu perbuatan atau tindakan seseorang, sekelompok
orang atau negara.
2.
Metode kritis yang dipakai untuk
meneliti sebuah penilaian seseorang, sekelompok orang atau negara.
Etika sebagai sebuah ranting dalam
filsafat yang berusaha mengungkap sampai pada tingkat terdalam hakikat suatau
pemikiran dan/ atau tindakan seseorang. Misalanya, etika menyoroti pandangan si
A mengenai aborsi, menyoroti pula tindakan A ketika melakukan aborsi, menyoroti
tindakan aborsi itu sendiri, sekaligus menyoroti pandangan masyarakat dan
negara terhadap aborsi, dan tindakan negara dan masyarakat yang menjatuhkan
sanksi terhadap si A.
·
Nilai dan
Penilaian
Seseorang ketika memikirkan sesuatu tentu melakukan
penilaian tersebut muncul karena ia melakukan pemaknaan terhadap sesuatu benda
atau suatu masalah. Pemaknaan timbul dari pengamatan.Pengamatan mengandaikan
adanya suatu objek yang mengamati, yaitu orang tersebut dan objek yang diamati
(yaitu suatu benda atau fenomena). Setelah
melakukan pengamatan, sesorang melakuka pemaknaan. Pemaknaan adalah proses
dialektis antara nilai dan penilain. Sebuah objek yang diamati tentu mempunyai
nilai yang melekat pada dirinya. Sementara itu, subjek yang berkesadaran yang
melakukan pengamatan, pada saat yang bersamaan melakukan penilaian. Pada saat
terjadinya pemaknaan, kualitas yang melekat pada objek (yang disebut nilai
objek), dinilai oleh subjek yang mengamati. Oleh karena itu, nilai tidak dapat
dipandang sebagai suatu yang sifatnya pasif. Jadi, nilai adalah kegiatan
penilaian.
Etika bukanlah sebuah tatanan nilai baku yang dipakai
untuk menilai seseorang, namun etika juga merupakan sebuah kegiatan aktif yang
mengkritisi proses nilai dan penilaian. Terlebih lagi, etika mengkritik
tindakan yang dilakuakan seseorang berdasarkan pada penilaian yang telah ia
lakukan. Jadi, etika memberi penilaian dan juga tindakan yang dilakukan
seseorang setelah dia memutuskan untuk bertindak berdasarkan penilaian yang
telah dibuatnya tadi.
·
Nilai Objektif
dan Intersubjektif
Nilai objektif adalah suatu kriteria kualitas melekat
pada suatu realitas apapun bentuk realitas tersebut (bisa berupa benda,
peristiwa, ataupun seseorang). Nilai objektif yang melekat pada suatu benda
adalah kualitas yang dipakai untuk kegiatan pemaknaan sekaligus nilai yang
teramati. Kualitas yang tertangkap dari sebuah kelangsungan kadang kala
dimaknai lain oleh kesadaran manusia. Kecepatan terjadinya sebuah peristiwa,
sudut pandang, kemampuan panca indra, dan tingkat ketearahan kesadaran manusia
pada sebuah keberlangsungan dapat sangat berbeda. Perbedaan itu dapat semakin
besar ketika sebuah keberlangsungan terjadi dan manusia yang mengamatinya lebih
dari satu. Sedangkan nilai intersubjektif adalah nilai yang terjadi jika sebuah
subjek berpotongan dengan subjek lain
dalam mengamati sebuah objek.
· Norma
Norma adalah struktur nilai yang menjadi
pedoman penilaian tingkah laku manusia yang harus dijalankan dalam kehidupan
sehari-hari yang didasarkan atas suatu
motivasi tertentu.
Norma sendiri dibagi atas empat yaitu:
1
Norma agama
Adalah sebuah pedoman yang menjadi acuan
penilaian untuk mengukur pikiran dan tindakan manusia sebagai penganut
kepercayaan dan agama tertentu.kelemahan norma agama adalah
·
Jangkauan
dari agama-agama tersebut dalam
memberikan pedoman sangat terganung pada jumlah penganutnya.
·
Sangsi yang diberikan sangat minim penegakkan
karena kekuasaan yang menyertai agama adalah
legitimasi transenden,sehingga pertanggung jawaban atas pelanggaran akan diminta di kehidupan selanjutnya.
·
Kekakuan agama karena dogma-dogmanya
menyebabkan agama sangat sulit mengikuti perkembangan jaman.
2
Norma
moral
Adalah sebuah acuan penilaian yang mengukur
seseorang berpikir dan bertindak sebagai
manusia.Seorang manusia adalah makhluk bermoral.Akibatnya,Kriteria penilaian
norma ini bersangkutan dengan manusia sebagai manusia.Bukan manusia sebagai
suami,istri,anak,warga,negara,pemerintahan,penguasa,rakyat,tetapi manusia sebagai
manusia,sehingga sifat norma ini sesuai dengan sifat nilai intersubjektif yang
terluas.
Kelemahan norma moral adalah
·
Bersifat universal
3
Norma
sosial
Adalah acuan penilaian yang mengukur seseorang
bertindak dan berpikir sebagai anggota masyarakat.Sebagai seorang
anggota,seseorang mempunyai fungsi tertentu secara khusus, sebagai
suami,istri,warga negara,pemerintah,penguasa,dan lain sebagainya.Norma ini
mengatur perilaku fungsi tertentu manusia.Oleh karena itu, norma ini terikat
secara kewilyahan suatu masyarakat atau budaya tertentu dan dalam kurung waktu
tertentu pula tergantung pada situasi dan kondisi masyarakat tempatnya hidup.
Kelemahan norma sosial
·
Kesepakatan para konstituenya.
4
Norma hukum
Adalah acuan
penilaian yang mengatur seseorang bertindak dan berpikir sebagai warga negara.Dalam
bermasyarakat, walaupun telah ada norma untuk
menjaga keseimbangan, namun norma sebagai pedomanperilaku kerap dilanggar atau
tidak diikuti. Karena itu dibuatlah norma hukum sebagai peraturan/ kesepakatan
tertulis yang memiliki sanksi dan alat penegaknya.
Etika membantu norma hukum dalam meyelesaikan persoalan-persoalan hukum
baru yang belum pernah terjadi dalam sejarah manusia dengan mengedepankan
harkat dan martabat masnusia.Etika mengkritisi norma hukum dalam hal
dasar-dasar legitimasinya serta memberikan pertimbangan-pertimbangan terhadap setiap
putusan hukum.
· Etika politik
Merupakan sebuah cabang dalam ilmu etika yang
membahas hakikat manusia sebagai makhluk yang berpolitik dan dasar-dasar norma
yang dipakai dalam kegiatan politik.Etika politik sangat penting karena
mempertanyakan atas dasar apa sebuah norma digunakan untuk mengontrol perilaku
politik.Etika politik menelusuri batas-batas ilmu politik,kajian
ideologi,asas-asas dalam ilmu hukum,peraturan-peraturan
ketatanegaraan,asumsi-asumsi,dan postulat-postulat tentang masyarakat dan
kondisi psikologis manusia sampai ke titik terdalam dari manusia melalaui
pengamatan terhadap perilaku,sikap,keputusan,aksi,dan kebijakan politik.jadi,
tugas utama etika politik sebagai metode kritis adalah memeriksa legitimasi
ideologi yang dipakai oleh kekuasaan dalam menjalankan wewenang.Namun
demikian,bukan berarti bahwa etika politik hanya dapat digunakan sebagai alat
kritik.Etika politik juga harus dikritisi,oleh karena itu,etika politik harus
terbuka terhadap kritik dari ilmu-ilmu terapan.
Etika politik bukanlah sebuah norma.etika
politik tidak dapat mengontrol seorang politikus dalam bertindak atau mengambil
keputusan,baik keputusan individu,organisasi,atau kelompok.namun etika politik
dapat dijadikan rambu-rambu yang membantu politikus dalam dalam, mengambil
keputusan.
· Pancasila sebagai etika politik
Pancasiala adalah ideologi
berkarakter terbuka.Hal ini yang menyebabkan pancasila sebagai sebuah
ideologi dapat beradaptasi terhadap perubahan zaman yang tidak kaku.Namun pancasila
juga terbuka akan kritikan dan tafsiaran.
Kendala-kendala etika politik pancasial
· Etika politik terjebak menjadi sebuah ideologi
tersendiri.
· Pancasila merupakan sebuah sistem filsafat
yang lebih lengkap dibandingkan etika politik pancasila,sehingga kritik apa pun
yang ditujukan kepada pancasila oleh etika politik pancasila tidak mungkin
berangkat dari pancasila sendiri karena kritik itu tidak akan membuahkan
apa-apa. Namun demikian, bukan berarti etika politik pancasila tidak mampu
menjadi alat atau cara menelaah sebuah pancasila.Kendala pertama dapat diatasi
dengan cara membuka lebar-lebar pintu etika politik pancasila terhadap kritikan
dan koreksi dari manapun,sehingga ia tidak terjebak dalam lingkaran itu.kendala
kedua dapat diatasi dengan menunjukan kritik kepada tingkatan parxis pancasila
terlebih dahulu,kemudian secara bertahap merunut kepada pemahaman yang lebih
umum hingga ontologi pancasila menggunakan prinsip-prinsip norma moral.
Pelaksanaan
etika politik pancasila
Ada cara yang mudah dalam pengertian politik
pancasila yang dapat digunakan untuk mengajukan kritik terhadap praxis pancasila.berikut adalah caranya:
·
Mempertanyakan
tingkatan dijalankannya prinsip moral “menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia”.Apakah sebuah tindakan yang dilakukan sebuah lembaga pemerintahan
telah menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia?
·
Mempertanyakan
tingkatan kesesuaian antara nilai objektif dan nilai intersubjektif.Apakah
sebuah tindakan yang dilakukan lembaga pemerintahan yang berdasarkan prinsip
nilai Intersubjektif”keadilan” sesuai dengan nilai objektif “adil”.
Untuk menjawab pertanyaan diatas diperlukan
sebuah rambu dan batasan dalam penilaian etika politik pancasila,sehingga dapat
ditarik sebuah kesimpulan logis,hal apa saja yang dapat dipakai sebagai acuan peniltian yang lebih konkret.Rambu dan
batasan tersebut dapat dimulai dengan cara menentukan nilai objektif,nilai
intersubjektif,dan pemaknaan dalam setiap sila.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN:
Pancasila sebagai sistem filsafat
pada hakikatnya merupakan suatu nilai sehingga merupakan sumber dari segala
penjabaran norma baik norma hukum, norma moral, maupun norma kenegaraan
lainnya.
Sebagai suatu nilai, Pancasila
memberikan dasar-dasar yang bersifat fundamental dan universal bagi manusia
baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai tersebut
akan dijabarkan dalam kehidupan yang bersifat praksis atau kehidupan yang nyata
dalam masyarakat, bangsa maupun negara maka nilai-nilai tersebut
dijabarkan dalam suatu norma-norma yang jelas sehingga merupakan suatu
pedoman. Norma-norma tersebut meliputi:
1. Norma moral yaitu yang berkaitan
dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari sudut baik maupun buruk.
2.
Norma hukum yaitu suatu sistem
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
SARAN:
Sebagai calon penerus bangsa yang ber-intelektual seorang mahasiswa
berkewajiban untuk mempelajari dan menjunjung tinggi pancasila, karena
pancasila memberikan dasar-dasar yang bersifat fundamental dan universal bagi
manusia baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
·
Bagi mahasiswa penerapan setiap
sila-sila pancasila sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik dari
hal-hal yang kecil hingga hal-hal yang besar.
·
Bagi seorang politikus penerapan
sila-sila sangat penting,karena dapat memberikan solusi dalam permasalahan
politik dan akan memberikan dampak yang positif untuk kita pribadi dan untuk
masyarakat.
·
Peranan pancasila juga akan
memperkokoh masyaraklat kita, karena pancasila merupakan ideologi yang bisa
menyatukan bangsa kita dan mencakup semua aspek yang bisa kita terapkan.
TANYA JAWAB
1.
Apakah
yang dimaksud dengan konsep “kebulatan dan keutuhan pancasila”jelaskan dengan
singkat?
2.
Apakah
yang dimaksud konsep “susunan pancasila yang hierarki dan piramidal jelaskan
dengan singkat?
3.
Apakah
yang dimaksud dengan etika politik pancasia?
Jawab
1.
Bahwa
pancasila merupakan bagian yang utuh yang tidaka dapat dihilangkan dan
dilupakan satu sama yang lain dan merupakan satu kesatuan yang organis.Dan
setiap sisla membutuhkan sila yang lainnya sehingga terjadilah kebulatan
pancasila.
2.
Susunan
herarki mengambarkan bahwa setiap sila pancasila mempunyai kedudukan yang
berjenjang atau bertingkat.Sifat piramida adalah untuk mengambarkan bentuk
penampakan segitika yang didasarnya luas dan keatas makin sempit.Dan yang
semakin keatas mempunyai”luas sifat”yang lebih besar namun”isi sifat”nya
sedikit dari sisla-sila kedudukannya dibawah
begitu juga sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar