Minggu, 29 Juni 2014

Makalah peranan Pancasila Sebagai Etika Politik Bangsa



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila yang membahas tentang “Pancasila sebagai Sistem Etika Politik”. Terimakasih pula kami ucapkan kepada ibu dosen yang telah memberikan kepercayaan kepada kelompok kami dalam menyelesaikan tugas Pendidikan Pancasila yang mengakaji tentang “Peranan Pancasila Sebagai Etika Politik Bangsa”.
            Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini pada akhirnya. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Amin.


Pontianak, 03 Oktober 2012


Penulis                      












BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam filsafat pancasila terkandung didalamnya suatu pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis, mendasar, rasional, sistematis dan komprehensif (menyeluruh) dan sistem pemikira ini merupakan suatu nilai, Oleh karena itu suatu pemikiran filsafat tidak secara langsung menyajikan norma-norma yang merupakan pedoman dalam suatu tindakan atau aspek prasis melainkan suatu nilai yan bersifat mendasar.

1.2      Rumusan Masalah           

1.             Apa yang dimaksud dengan etika, nilai dan penilaian, norma ?
2.             Apa yang dimaksud dengan etika politik ?
3.             Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai etika politik ?
4.             Apa saja yang termasuk kendala-kendala etika politik pancasila ?
5.             Bagaimana pelaksanaan etika politik pancasila ?

1.3      Tujuan

·           Untuk mengetahui apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan etika politik
·           Untuk mengetahui tata cara berpolitik sesuai dengan amalan pancasila
·             Untuk mengetahui pengertian nilai, norma dan moral dalam konteks pancasila sebagai etika politik.
·             Dapat mengerti hubungan antara nilai, norma dan moral dalam konteks pancasila sebagai etika politik.
·            Dapat memahami nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai sumber etika politik.






BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Etika        
Etika merupakan salah satu ranting dalam cabang aksiologi pada ilmu filsafat yang menelah predikat benar (right) dan salah (wrong) dalam arti ‘susila’ (moral) dan taksusila(immoral). Demikian, yang dimaksud dengan etika adalah :
1.      Paradigma atau metode kritis yang dipakai untuk menganalisis suatu perbuatan atau tindakan seseorang, sekelompok orang atau negara.
2.      Metode kritis yang dipakai untuk meneliti sebuah penilaian seseorang, sekelompok orang atau negara.
Etika sebagai sebuah ranting dalam filsafat yang berusaha mengungkap sampai pada tingkat terdalam hakikat suatau pemikiran dan/ atau tindakan seseorang. Misalanya, etika menyoroti pandangan si A mengenai aborsi, menyoroti pula tindakan A ketika melakukan aborsi, menyoroti tindakan aborsi itu sendiri, sekaligus menyoroti pandangan masyarakat dan negara terhadap aborsi, dan tindakan negara dan masyarakat yang menjatuhkan sanksi terhadap si A.

·     Nilai dan Penilaian
Seseorang ketika memikirkan sesuatu tentu melakukan penilaian tersebut muncul karena ia melakukan pemaknaan terhadap sesuatu benda atau suatu masalah. Pemaknaan timbul dari pengamatan.Pengamatan mengandaikan adanya suatu objek yang mengamati, yaitu orang tersebut dan objek yang diamati (yaitu suatu benda atau fenomena).  Setelah melakukan pengamatan, sesorang melakuka pemaknaan. Pemaknaan adalah proses dialektis antara nilai dan penilain. Sebuah objek yang diamati tentu mempunyai nilai yang melekat pada dirinya. Sementara itu, subjek yang berkesadaran yang melakukan pengamatan, pada saat yang bersamaan melakukan penilaian. Pada saat terjadinya pemaknaan, kualitas yang melekat pada objek (yang disebut nilai objek), dinilai oleh subjek yang mengamati. Oleh karena itu, nilai tidak dapat dipandang sebagai suatu yang sifatnya pasif. Jadi, nilai adalah kegiatan penilaian.
Etika bukanlah sebuah tatanan nilai baku yang dipakai untuk menilai seseorang, namun etika juga merupakan sebuah kegiatan aktif yang mengkritisi proses nilai dan penilaian. Terlebih lagi, etika mengkritik tindakan yang dilakuakan seseorang berdasarkan pada penilaian yang telah ia lakukan. Jadi, etika memberi penilaian dan juga tindakan yang dilakukan seseorang setelah dia memutuskan untuk bertindak berdasarkan penilaian yang telah dibuatnya tadi.






·         Nilai Objektif dan Intersubjektif

Nilai objektif adalah suatu kriteria kualitas melekat pada suatu realitas apapun bentuk realitas tersebut (bisa berupa benda, peristiwa, ataupun seseorang). Nilai objektif yang melekat pada suatu benda adalah kualitas yang dipakai untuk kegiatan pemaknaan sekaligus nilai yang teramati. Kualitas yang tertangkap dari sebuah kelangsungan kadang kala dimaknai lain oleh kesadaran manusia. Kecepatan terjadinya sebuah peristiwa, sudut pandang, kemampuan panca indra, dan tingkat ketearahan kesadaran manusia pada sebuah keberlangsungan dapat sangat berbeda. Perbedaan itu dapat semakin besar ketika sebuah keberlangsungan terjadi dan manusia yang mengamatinya lebih dari satu. Sedangkan nilai intersubjektif adalah nilai yang terjadi jika sebuah subjek berpotongan dengan subjek lain  dalam mengamati sebuah objek.

·     Norma
Norma adalah struktur nilai yang menjadi pedoman penilaian tingkah laku manusia yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan atas suatu  motivasi tertentu.
Norma sendiri dibagi atas empat yaitu:
1      Norma agama
Adalah sebuah pedoman yang menjadi acuan penilaian untuk mengukur pikiran dan tindakan manusia sebagai penganut kepercayaan dan agama tertentu.kelemahan norma agama adalah
·        Jangkauan  dari agama-agama  tersebut dalam memberikan pedoman sangat terganung pada jumlah penganutnya.
·        Sangsi yang diberikan sangat minim penegakkan karena kekuasaan yang menyertai agama adalah  legitimasi transenden,sehingga pertanggung jawaban atas pelanggaran  akan diminta di kehidupan selanjutnya.
·        Kekakuan agama karena dogma-dogmanya menyebabkan agama sangat sulit mengikuti perkembangan jaman.

2        Norma moral

Adalah sebuah acuan penilaian yang mengukur seseorang berpikir dan bertindak  sebagai manusia.Seorang manusia adalah makhluk bermoral.Akibatnya,Kriteria penilaian norma ini bersangkutan dengan manusia sebagai manusia.Bukan manusia sebagai suami,istri,anak,warga,negara,pemerintahan,penguasa,rakyat,tetapi manusia sebagai manusia,sehingga sifat norma ini sesuai dengan sifat nilai intersubjektif yang terluas.
Kelemahan norma moral adalah
·         Bersifat universal






3        Norma sosial
Adalah acuan penilaian yang mengukur seseorang bertindak dan berpikir sebagai anggota masyarakat.Sebagai seorang anggota,seseorang mempunyai fungsi tertentu secara khusus, sebagai suami,istri,warga negara,pemerintah,penguasa,dan lain sebagainya.Norma ini mengatur perilaku fungsi tertentu manusia.Oleh karena itu, norma ini terikat secara kewilyahan suatu masyarakat atau budaya tertentu dan dalam kurung waktu tertentu pula tergantung pada situasi dan kondisi masyarakat tempatnya hidup.

Kelemahan norma sosial
·         Kesepakatan para konstituenya.
4        Norma hukum
Adalah acuan penilaian yang mengatur seseorang bertindak dan berpikir sebagai warga negara.Dalam bermasyarakat, walaupun telah ada norma untuk menjaga keseimbangan, namun norma sebagai pedomanperilaku kerap dilanggar atau tidak diikuti. Karena itu dibuatlah norma hukum sebagai peraturan/ kesepakatan tertulis yang memiliki sanksi dan alat penegaknya.
Etika membantu norma hukum dalam meyelesaikan persoalan-persoalan hukum baru yang belum pernah terjadi dalam sejarah manusia dengan mengedepankan harkat dan martabat masnusia.Etika mengkritisi norma hukum dalam hal dasar-dasar legitimasinya serta memberikan pertimbangan-pertimbangan terhadap setiap putusan hukum.
·     Etika politik
Merupakan sebuah cabang dalam ilmu etika yang membahas hakikat manusia sebagai makhluk yang berpolitik dan dasar-dasar norma yang dipakai dalam kegiatan politik.Etika politik sangat penting karena mempertanyakan atas dasar apa sebuah norma digunakan untuk mengontrol perilaku politik.Etika politik menelusuri batas-batas ilmu politik,kajian ideologi,asas-asas dalam ilmu hukum,peraturan-peraturan ketatanegaraan,asumsi-asumsi,dan postulat-postulat tentang masyarakat dan kondisi psikologis manusia sampai ke titik terdalam dari manusia melalaui pengamatan terhadap perilaku,sikap,keputusan,aksi,dan kebijakan politik.jadi, tugas utama etika politik sebagai metode kritis adalah memeriksa legitimasi ideologi yang dipakai oleh kekuasaan dalam menjalankan wewenang.Namun demikian,bukan berarti bahwa etika politik hanya dapat digunakan sebagai alat kritik.Etika politik juga harus dikritisi,oleh karena itu,etika politik harus terbuka terhadap kritik dari ilmu-ilmu terapan.
Etika politik bukanlah sebuah norma.etika politik tidak dapat mengontrol seorang politikus dalam bertindak atau mengambil keputusan,baik keputusan individu,organisasi,atau kelompok.namun etika politik dapat dijadikan rambu-rambu yang membantu politikus dalam dalam, mengambil keputusan.



·       Pancasila sebagai etika politik
Pancasiala adalah  ideologi  berkarakter terbuka.Hal ini yang menyebabkan pancasila sebagai sebuah ideologi dapat beradaptasi terhadap perubahan zaman yang tidak kaku.Namun pancasila juga terbuka akan kritikan dan tafsiaran.
Kendala-kendala etika politik pancasial
·      Etika politik terjebak menjadi sebuah ideologi tersendiri.
·      Pancasila merupakan sebuah sistem filsafat yang lebih lengkap dibandingkan etika politik pancasila,sehingga kritik apa pun yang ditujukan kepada pancasila oleh etika politik pancasila tidak mungkin berangkat dari pancasila sendiri karena kritik itu tidak akan membuahkan apa-apa. Namun demikian, bukan berarti etika politik pancasila tidak mampu menjadi alat atau cara menelaah sebuah pancasila.Kendala pertama dapat diatasi dengan cara membuka lebar-lebar pintu etika politik pancasila terhadap kritikan dan koreksi dari manapun,sehingga ia tidak terjebak dalam lingkaran itu.kendala kedua dapat diatasi dengan menunjukan kritik kepada tingkatan parxis pancasila terlebih dahulu,kemudian secara bertahap merunut kepada pemahaman yang lebih umum hingga ontologi pancasila menggunakan prinsip-prinsip norma moral.

Pelaksanaan etika politik pancasila
Ada cara yang mudah dalam pengertian politik pancasila yang dapat digunakan untuk mengajukan kritik terhadap praxis pancasila.berikut adalah caranya:
·         Mempertanyakan tingkatan dijalankannya prinsip moral “menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia”.Apakah sebuah tindakan yang dilakukan sebuah lembaga pemerintahan telah menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia?
·         Mempertanyakan tingkatan kesesuaian antara nilai objektif dan nilai intersubjektif.Apakah sebuah tindakan yang dilakukan lembaga pemerintahan yang berdasarkan prinsip nilai Intersubjektif”keadilan” sesuai dengan nilai objektif “adil”.

Untuk menjawab pertanyaan diatas diperlukan sebuah rambu dan batasan dalam penilaian etika politik pancasila,sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan logis,hal apa saja yang dapat dipakai sebagai  acuan peniltian yang lebih konkret.Rambu dan batasan tersebut dapat dimulai dengan cara menentukan nilai objektif,nilai intersubjektif,dan pemaknaan dalam setiap sila.




BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN:
Pancasila sebagai sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum,  norma moral, maupun norma kenegaraan lainnya.
Sebagai suatu nilai, Pancasila memberikan dasar-dasar yang bersifat fundamental dan universal bagi manusia baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai tersebut akan dijabarkan dalam kehidupan yang bersifat praksis atau kehidupan yang nyata dalam masyarakat, bangsa maupun negara maka nilai-nilai tersebut dijabarkan  dalam suatu norma-norma yang jelas sehingga merupakan suatu pedoman. Norma-norma tersebut meliputi:
1.      Norma moral yaitu yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari sudut  baik maupun buruk.
2.      Norma hukum yaitu suatu sistem peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.



SARAN:
            Sebagai calon penerus bangsa yang ber-intelektual seorang mahasiswa berkewajiban untuk mempelajari dan menjunjung tinggi pancasila, karena pancasila memberikan dasar-dasar yang bersifat fundamental dan universal bagi manusia baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
·        Bagi mahasiswa penerapan setiap sila-sila pancasila sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik dari hal-hal yang kecil hingga hal-hal yang besar.
·      Bagi seorang politikus penerapan sila-sila sangat penting,karena dapat memberikan solusi dalam permasalahan politik dan akan memberikan dampak yang positif untuk kita pribadi dan untuk masyarakat.
·      Peranan pancasila juga akan memperkokoh masyaraklat kita, karena pancasila merupakan ideologi yang bisa menyatukan bangsa kita dan mencakup semua aspek yang bisa kita terapkan.

TANYA JAWAB

1.         Apakah yang dimaksud dengan konsep “kebulatan dan keutuhan pancasila”jelaskan dengan singkat?
2.         Apakah yang dimaksud konsep “susunan pancasila yang hierarki dan piramidal jelaskan dengan singkat?
3.         Apakah yang dimaksud dengan etika politik pancasia?

Jawab
1.         Bahwa pancasila merupakan bagian yang utuh yang tidaka dapat dihilangkan dan dilupakan satu sama yang lain dan merupakan satu kesatuan yang organis.Dan setiap sisla membutuhkan sila yang lainnya sehingga terjadilah kebulatan pancasila.
2.         Susunan herarki mengambarkan bahwa setiap sila pancasila mempunyai kedudukan yang berjenjang atau bertingkat.Sifat piramida adalah untuk mengambarkan bentuk penampakan segitika yang didasarnya luas dan keatas makin sempit.Dan yang semakin keatas mempunyai”luas sifat”yang lebih besar namun”isi sifat”nya sedikit  dari sisla-sila kedudukannya dibawah begitu juga sebaliknya.
3.         Etika politik adalah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar